Senin, 25 Juni 2012

Nyabu, Mahasiswa & Sopir Diciduk


Nyabu, Mahasiswa & Sopir Diciduk - Bengkulu, Dikarenakan mengedarkan dan mengunakan narkoba jenis sabu dan ineks, seorang sopir angkutan kota (angkot) bernama Muhamad Antoni alias Toni Waris (29) warga Jalan Cempaka 10 RT 8, Kelurahan Kebun Kenanga. Dan seorang mahasiswa UMB Adam Siswanto (22) warga yang ngekos di Jalan Kalimantan Kelurahan Rawa Makmur diciduk jajaran buser narkoba Sat 1 Dit Narkoba Polda Bengkulu. 




Menurut info Berita Kriminal dapat, dari tangan residivis dalam kasus curanmor dan sabu serta mahasiswa asal dari Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kabupaten Rejang Lebong itu, petugas berhasil mengamankan barang bukti sebanyak tiga paket sabu seharga Rp 1 juta. Satubutir inek warna coklat, satu timbangan elektrik warna hitam, bong, kaca pirek dan plastik klip warna putih.

Penangkapan terhadap kedua tersangka yang sudah malang melintang di dunia narkoba itu, dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB Selasa (6/9) di sebuah bedengan milik Kirmin di Jalan Dempo RT 16 RW 5, Kelurahan Sawah Lebar. Dir Narkoba Polda Bengkulu Kombes Pol Drs M Budi Tono didampingi Kasat 1 AKBP P Lumban Gaol SIK dan Kabid Humas AKBP Hery Wiyanto SH membenarkan telah menangkap kedua pengedar dan pemakai sabu tersebut. "Satu orang tersangka merupakan residivis dalam kasus yang sama dan satu lagi merupakan TO kita sejak lama," ucap Lumban Gaol, kemarin.

Ditambahkan Kasat 1, kronologis penangkapan kedua pengedar dan pemakai barang haram itu, dilakukan berdasarkan dari informasi dari masyarakat yang terdapat disekitar bedengan itu, jika kerap dijadikan sebagai ajang transaksi narkoba. Mendapatkan informasi berharga itu, petugaspun langsung bergerak cepat menuju TKP dan melakukan pengerebekan terhadap bedengan tersebut.


Selengkapnya

Buruh Tewas Ditimpa Batu Besar


Buruh Tewas Ditimpa Batu Besar - Bengkulu, Lebong Sakti, tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong. Romi Pahlepi (25), warga Desa Talang Leak I Kecamatan Bingin Kuning, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pemecah batu tewas di lokasi tempatnya bekerja, kemarin (13/11) pukul 10.15 WIB akibat tertimpa batu besar seberat 100 kg.



Kapolres Lebong AKBP Drs. Supriadi melalui Kapolsek Lebong Selatan Iptu Januri Sutirto, SH mengatakan, korban pertama kali ditemukan teman seprofesinya, Badroni (30), juga warga Talang Leak 1, yang sama-sama buruh pemecah batu digundukan areal persawahan Desa Ujung Tanjung III, untuk dikumpulkan dan dijual.

"Menurut saksi mata, Badroni, ia dan korban terpisah jarak sekitar 100 merter saat mengumpulkan batu. Ketika itu, saksi hendak mengajak korban minum kopi bersama. Tapi ketika dipanggil, korban tidak kelihatan dan tidak ada suara orang sedang beraktivitas memecah batu lagi," terang Januri, menceritakan kronologis kejadian.


Bunuh Rekannya dan Berupaya Bunuh Diri


Bunuh Rekannya dan Berupaya Bunuh Diri - Bekasi, berita kriminal ini di dapat pada hari senin, 21.11.2011 dua sekawan diduga saling ejek usai nonton laga timnas Sea Games, seorang pria tega menusuk rekannya sendiri hingga tewas. Tak hanya itu, pelaku kemudian berupaya bunuh diri. Mayat korban yang bersimbah darah ditemukan warga Bekasi Minggu (20/11) pagi.




Warga kampung Rawa Sapi, Jalan Raya Pondok Timur, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan Minggu pagi gempar. Salah satu warga mereka Ukan Sukmana ditemukan tewas di rumah kontrakannya. Ukan tewas dengan 30 luka tusuk. Pelaku penusukan diduga rekannya sendiri Jaya, 35 tahun asal Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut warga, korban dan pelaku tinggal di kontrakan yang bersebalahan. Terakhir keduanya terlihat bareng-bareng nonton laga timnas Sea Games. Dugaan sementara pelaku kesal karena diejek korban usai menyaksikan timnas berlaga.

Wahyu menambahkan, setelah menghabisi rekannya, Jaya mencoba bunuh diri dengan pisau yang digunakan membunuh temannya. Dilokasi kejadian, polisi menemukan sebilah pisau dan pakaian korban yang berlumuran darah.

Korban tewas langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta, sedangkan pelaku yang mencoba bunuh diri ini dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Kabupaten Bekasi.

Sumber: indosiar

Badai Matahari Capai Bumi


Badai Matahari Capai Bumi - Jakarta, Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat yang terjadi pada 23 Januari 2012 pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari 2012 malam waktu Indonesia.
 

"Dampaknya terhadap operasional satelit terasa hingga Rabu ini. Flare yang cukup kuat ini adalah pertama kali sejak Mei 2005 atau sejak tujuh tahun lalu," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djaludin di Jakarta, Rabu( 25/1).

Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi, paparnya. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya.

"Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya," katanya. Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC.

"Navigasi berbasis satelit seperti GPS juga kemungkinan terganggu akurasinya, jadi jangan terlalu percaya pada posisi yang ditunjukkan GPS (frekuensi tunggal)," ucapnya.

Dikatakan Djamal, ledakan badai matahari kelas M sebenarnya tergolong kelas menengah, tetapi karena mendekati kelas ekstrem (kelas X), maka dampaknya akan cukup kuat kalau mengarah ke bumi.

"Setelah hari ini, masih ada potensi badai yang lebih kuat lagi dalam tahun ini, karena sekarang ini memang sedang pada fase matahari aktif," tuturnya.

Sumber: id.berita.yahoo.com

Bentrok di Solo Karena Masalah Pribadi

  
Bentrok di Solo Karena Masalah Pribadi - Solo, dua kelompok massa di kota Solo bentrok hebat hingga menelan korban yang saat ini masih kritis. Ternyata kasus ini bersumber dari masalah pribadi antara dua orang yang lantas menyeret kelompok meraka masing-masing.  Seperti diungkapkan Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Asjimain, kasus ini berakar pada masalah antara I dan S. Kedua orang ini pernah mendekam di sel yang sama di penjara beberapa tahun lalu. Ketika bebas, keduanya memilih jalan hidup berbeda namun terlibat persaingan.


Sebelum berita kriminal ini di turunkan telah terjadi bentrok antara dua kelompok di solo ini, pernah terjadi beberapa kali pertikaian antara mereka.  "Sejak Februari 2012, terhitung sudah tiga kali kami mendamaikan mereka," kata Asjimain.
Menurut Asjimain, pihaknya telah menahan I dan C, serta menetapkan keduanya sebagai tersangka atas dugaan terlibat pembakaran sepeda motor, dan penganiayaan beberapa orang yang terjadi hari kamis lalu. Sementara untuk pelaku penganiayaan Jumat kemarin, menurut Asjimain, masih dalam penyelidikan kepolisian.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Asjima'in mengatakan polisi memang sengaja membiarkan kelompok massa ormas unjuk kekuatan di Solo agar tidak terjadi bentrokan yang lebih besar di Gandekan, Jebres, Solo."Jadi bukan sweeping namun show of force. Dan akan jatuh korban lebih banyak apabila mereka dicegah," jelas Kombes Pol Asjima'in dalam keterangannya Jumat (4/5/2012) malam kemarin.

Ia mengatakan hal tersebut sudah dikonsultasikan dengan tokoh agama dan pejabat terkait untuk menghindari korban yang banyak. "Dalam pertimbangan kami dan sepakat untuk memperbolehkan kelompok massa itu melakukan show of force merupakan pilihan terbaik," katanya.

Ia mengatakan, saat itu polisi kemudian menyuruh semua warga Gandekan agar masuk rumah dan tidak bergerombol. Namun, menurut dia masih saja ada warga yang memancing emosi kelompok tersebut dengan cara melempari. Dalam pelaksanannya, aksi unjuk kekuatan yang dilakukan massa ormas dengan membawa senjata tajam seperti parang. Massa ormas yang marah menyerang sejumlah warga sehingga dua orang luka-luka.

Kapolresta menyangkal pihak aparat kecolongan dan melakukan pembiaran dan prosedur sudah dilakukan bertahap Sempat bentrok dua hari berturut-turut Kamis dan Jumat, suasana Gandekan berangsur normal kembali.Wali Kota Joko Widodo turun ke lokasi dan meminta masyarakat dan ormas untuk berdamai. Tadi pagi, Jokowi juga memimpin sendiri pembongkaran portal yang dilakukan warga untuk mencegah orang asing masuk ke kampung.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Asdjima’in menegaskan pihaknya akan memperketat pengamanan di Solo. Hal itu dilakukan menyusul terjadinya bentrok antarwarga dalam dua hari terakhir. Syukurlah hingga saat ini tidak ada peningkatan status menjadi siaga, namun kekuatan personel tenaga pengamanan terus ditambah.

Sumber: regional.kompas.com

Pusat Rehabilitasi Narkoba Terpanggang

Pusat Rehabilitasi Narkoba Terpanggang - Peristiwa memilukan terjadi di luar negeri, tepatnya di Peru. Empat belas pasien sebuah pusat rehabilitasi narkoba di kota Chosica, Peru, tewas terpanggang setelah api melalap habis bangunan tempat mereka dirawat. Mereka tak bisa lari menyelamatkan diri karena kamar mereka dikunci dari luar dan jendela kamar dipasangi teralis besi.

Sebagian besar korban tewas sedang berada di kamar masing-masing di lantai dua pusat rehabilitasi itu saat kebakaran terjadi, Sabtu (5/5/2012) pagi waktu setempat. "Pintu-pintu (kamar) terkunci dan jendela-jendela di lantai dua dipasangi teralis. Tak mungkin bagi mereka untuk keluar menyelamatkan diri," tutur Fernando Campos, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Chosica. Kota itu terletak sekitar 30 kilometer sebelah timur ibu kota Lima.

 Satu-satunya penghuni pusat rehabilitasi yang selamat, Luis Zeballo, mengatakan, dia mulai mencium bau asap, merasakan hawa panas, dan langsung lari dari kamarnya. "Saya mendengar penghuni lain berteriak minta tolong saat saya sudah di lantai bawah," katanya.

Penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, para tetangga pusat rehabilitasi itu mengaku mendengar kegaduhan dan suara-suara pertengkaran antar penghuni di pusat tersebut sebelum api muncul.
Tragedi ini terjadi hanya tiga bulan setelah sebuah pusat rehabilitasi lain di Lima terbakar dan menewaskan 29 orang di dalamnya.

Organisasi pencegah penyalahgunaan narkoba CEDRO mengatakan, ada sekitar 260 pusat rehabilitasi yang menangani para pencandu narkoba dan alkohol di Peru. Namun, hanya sekitar 20 persen dari jumlah tersebut yang memiliki izin resmi dan tenaga kerja terlatih untuk menangani para pencandu.

Sumber: internasional.kompas.com

Dua Kota Terkotor Di Indonesia

 Dua Kota Terkotor Di Indonesia - Jika mendengar kata kota kesannya sangatlah modern, serba ada serba bisa dan serba wah. Lalu bagaimana jika ternyata kota besar metropolitan jauh lebih kotor dari pada kota kota kecil dan pedesaan?. Tentu saja hal ini akan memalukan. Kota Bekasi dan Kota Bandar Lampung tahun ini mendapat pukulan dari Kementerian.



Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan dua kota terkotor di Indonesia. Kedua daerah tersebut adalah Kota Bekasi untuk kategori Kota Metropolitan terkotor dan Kota Bandar Lampung untuk kategori kota besar terkotor.

"Pengumuman ini bukan untuk mempermalukan, tapi supaya dapat jadi pemicu bagi seluruh pihak di kota tersebut," kata Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup, Ilyas Asaad, dalam konferensi pers peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia 2012 di Hotel Grand Sahid, Selasa malam, 5 Juni 2012.

Ilyas menuturkan tahun 2005 pihaknya juga mengumumkan kota terkotor. Saat itu, Kota Tangerang dan Kota Palembang memperoleh peringkat sebagai kota terkotor. Namun, tahun ini, atau tujuh tahun setelah dinobatkan sebagai kota terkotor, kedua kota tersebut justru meraih penghargaan Adipura. Ilyas menilai kedua kota tersebut merupakan contoh positif dari pengumuman kota terkotor.

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati tiap 5 Juni, Kementerian Lingkungan Hidup juga menyerahkan 402 penghargaan lingkungan hidup kepada pemerintah daerah, sekolah, serta individu yang dinilai berjasa meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya. Penghargaan tersebut berupa penghargaan Kalpataru, Adipura, Adiwiyata Mandiri, dan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Terbaik. Tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan tema perayaan Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta maaf kepada warga Bekasi atas predikat buruk itu. Namun, Rahmat menilai predikat itu tidak wajar. Ia menduga, Kementerian Lingkungan Hidup salah menilai. Rahmat menjelaskan, lingkungan perumahan warga dan jalan raya sudah bagus. Selain itu, penyebaran dan penambahan titik penilaian ketimbang tahun lalu menjadi penyebab sulitnya mengontrol sejumlah titik penilaian. Makanya Kota Bekasi mendapat predikat itu.

Rahmat Effendi mengatakan, kini pihaknya berusaha memerbaiki predikat itu dengan merubah perilaku dan budaya warga Kota Bekasi. Ia meminta warga Kota Bekasi ikut serta dalam pembenahan Kota Bekasi dan ikut menanggung malu terhadap apa yang didapatkan Kota Bekasi.

Data Dinas Kebersihan Kota Bekasi menyebutkan, saat ini ada seratusan lebih titik sampah liar di Kota Bekasi dan 1.500 ton sampah per hari. Sampah-sampah itu harus diangkat dan diolah. Namun, baru sekitar 500 ton sampah yang baru bisa diatasi oleh Dinas Kebersihan.

Sumber: id.berita.yahoo.com / www.metrotvnews.com